Penyakit Campak (Rubeola, atau Measles) adalah suatu infeksi virus yang yang sangat menular, ditandai dengan demam, batuk, kongjuctivitis (peradangan selaput ikat mata), dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak golongan Paramixovirus dan banyak menyerang anak-anak khususnya balita. Penyakit campak ini masih menjad persoalan serius, dimana pada tahun 2011 data kasus penyakit campak menurutWorld Health Organization (WHO) melaporkan adanya wabah campak yaitu sebanyak 6.500 kasus yang telah dilaporkan pada 33 negara antara bulan Januari hingga Maret 2011. Di Indonesia baru-baru ini kasus campak pernah mewabah di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur.
Masa inkubasi penyakit campak antara 10-14 hari. Masa inkubasi adalah masa sejak pertama kali virus masuk ke dalam tubuh penderita dan berjangkit kemudian virus berkembang biak dan menimbulkan ciri-ciri dan gejala sebagai berikut :
- Badan terasa letih dan lesu, mata berair, dan meradang, pilek serta batuk. Gejala awal ini mirip sekali dengan batuk flu biasa.
- Demam yang tinggi, demam dapat mencapai 40 derajat celcius atau lebih dan keadaan ini biasanya berlangsung selama3-5 hari.
- Timbul bercak-bercak (binik-bintik) berwarna merah di badan, bercak dalam campak berbeda dengan bercak pada sakit cacar. Bercak timbul pertama kali di bagian belakang telingan, lalu kebagian wajah, leher, tangan, dan akhirnya bercak menyebar keseluruh bagian tubuh dan kaki. Saat bercak berwarna kemerahan muncul demam biasanya masih dirasakan penderita sampai 2 hari sesudahnya. Dalam waktu 3-4 hari bercak ini akan menghilang dengan sendirinya dan berubah warna menjadi kecoklatan.
Komplikasi Penyakit Campak
Komplikasi penyakit campak pada umumnya terjadi pada anak kecil terutama golongan anak dengan kondisi kurang asupan nutrisi (kurang gizi). Komplikasi juga bisa terjadi pada golongan anak dengan defiensi vitamin A. Adapun komplikasi yang terjadi bisa berupa radang paru-patu (Pnemonia), radang saluran pernapasan dan infeksi telinga bagian tengah (Otitis Media).
Pencegahan Penyakit Campak (Rubella)
- Menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan hygien perorangan,
- Sanitasi sumber air minum,
- Olahraga secara teratur,
- Istirahat yang cukup,
- Imunisasi vaksin campak,
- Konsumsi makanan yang higenis dan mengkonsumsi makan-makanan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh seperti makanan yang kaya vitamin A, B kompleks, C, dan vitamin E serta mineral yang cukup,
- Maintenance Nutrisi atau Pemeliharaan Kesehatan dengan mengkonsumsi Tahitian Noni 2x60cc sehari.
Treatment Tahitian Noni Bioactive Beverage (TNBB)
Pencegahan & Pengobatan Penyakit Campak Alami
- Tahitian Noni berperan sebagai Anti-mikroba dan Anti-viral. Tahitian Noni mengandung zat bioaktif yang bersifat antimiroba dan anti viral yaitu etanol, methanol, dan astilasetat. Tahitian Noni dapat menghambat replikasi virus campak sehingga virus campak tidak berkembang.
- Tahitian Noni sebagai Imunomodulator yaitu dapat meningkatkan kemampuan fegositosis (memakan virus campak) dan meningkatkan site daya tahan tubuh sehingga mampu melawan virus campak.
- Tahitian Noni dapat menginduksi energi dan stamina penderita penyakit campak.
- Tahitian Noni kaya dengan asam amino esesial, vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh yang sakit, dan dapat memulihkan kondisi tubuh penderita campak.
- Tahitian Noni sebagai nutrisetikal alami yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh dan sangat baik untuk meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh sehingga dapat mencegah kasus residif (berulang).
- Tahitian Noni tidak memiliki efek samping (negatif), sangat aman dikonsumsi bagi ibu hamil, ibu menyusui, anak bayi dan balita.
Title : Obat Penyakit Campak Ampuh Pada Bayi, Anak, Dan Orang Dewasa
Description : Penyakit Campak (Rubeola, atau Measles) adalah suatu infeksi virus yang yang sangat menular, ditandai dengan demam, batuk, kongjuctivitis...