Kanker Vagina adalah keganasan berupa kanker yang timbul di vagina, tidak meliputi serviks dan vulva. Vagina terletak antara vulva sampai awal serviks uteri. Kasus harus diklasifikasikan sebagai karsinoma vagina bila lokasi primer pertumbuhannya adalah vagina.
Kejadian kanker vagina primer sangat jarang terlihat. Terhitung sekitar keganasan alat kelamin perempuan adalah 1% karsinoma sel skuamosa, rambut kanker epitel seperti adenokarsinoma, sarkoma dan tumor melanoma. Dan kanker vagina sekunder lebih umum terlihat. Jadi setiap adanya kasus kanker vagina, harus dipertimbangkan apa yang menjadi kanker primernya. Tingkat kekerapan kanker vagina primer sangat jarang, tapi kanker vagina yang disebabkan oleh adanya penyebaran dari kanker lain. Kanker vagina biasanya terjadi pada 1/3 dari dinding vagina. Pengobatan menggunakan radioterapi sangatlah sulit.
Di Amerika Serikat, kanker vagina dua kali lebih sering terjadi pada wanita kulit hitam dibandingkan dengan wanita kulit putih. Meskipun tidak ada data kuat selain dari AS, diperkirakan bahwa angka kejadian kanker vagina di negara berkembang jauh lebih tinggi daripada di AS.
Kanker vagina primer jarang terjadi, kira-kira 1-2 % dari seluruh kanker ginekologi. kontinuitas jaringan antara vagina dan serviks menyebabkan insiden kanker vagina sulit dikenali. Insiden yang dilaporkan sangat sedikit. Antara tahun 1985-1994 terjadi 4.885 kasus kanker vagina yang dilaporkan. Sebanyak 2.100 kasus dilaporkan ACS untuk tahun 2001.
Vagina adalah saluran yang berhubungan langsung dengan bagian terendah dari rahim, yaitu leher rahim. Dinding vagina yang dilapisi oleh epithelium yang terbentuk dari sel-sel skuamosa memiliki banyak lipatan yang membantu agar vagina tetap terbuka selama hubungan seksual atau proses persalinan berlangsung. Vagina merupakan lokasi tersering terjadinya metastasis dari keganasan serviks dan endometrium sehingga semakin sulit untuk menentukan lokasi utama keganasannya.
Kanker atau tumor ganas biasanya ditemukan di dalam saluran menuju leher rahim atau pada dinding vagina. Kanker ini tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi berkembang selama bertahun-tahun. Kanker yang muncul pada vagina akan menyebabkan kerusakan atau luka pada lapisan vagina yang bisa menimbulkan pendarahan dan infeksi.
Penyebab Kanker Vagina
- Meningkatnya usia : Risiko kanker vagina meningkat seiring usia. Kebanyakan wanita yang didiagnosis dengan kanker vagina yang lebih tua dari 50 tahun. Sel atipikal dalam vagina disebut neoplasia intraepitel vagina. Wanita dengan intraepithelial neoplasia vagina memiliki peningkatan risiko kanker vagina. Sejumlah kecil wanita dengan neoplasia intraepitel vagina akhirnya akan mengembangkan kanker vagina, meskipun dokter tidak yakin apa yang menyebabkan beberapa kasus untuk berkembang menjadi kanker. Wanita yang berusia diatas 60 tahun umumnya menderita kanker vagina dengan jenis karsinoma skuamosa dan kanker vagina itu sendiri menyerang wanita yang berusia sekitar 50-70 tahun.
- DES : Suatu jenis obat hormonal yang dahulu banyak digunakan untuk mencegah keguguran pada wanita hamil. Apabila DES ini dikonsumsi oleh wanita hamil ketika masa kehamilan memasuki usia 16 minggu akan beresiko tinggi pada keguguran. Untuk mengkonsumsi DES ini harus melalui petunjuk dokter. Selain itu dari kasus yang terjadi 1 diantara 1000 wanita yang mengkonsumsi DES adalah mereka yang menderita adenokarsinoma yang menyerang sel bersih pada vagina maupun serviks.
- Adenosis vagina : Sekitar 40 % wanita yang telah mengalami merasa menstruasi, umumnya pada vagina akan ditemukan daerah-daerah tertentu yang dilapisi dengan sel gepeng yang disebut dengan sel skuamosa. Sel ini hampir ditemukan di dalam kelenjar rahim bagian bawah dan lapisan rahim. Umumnya terjadi pada wanita yang terpapar oleh DES selama perkembangan janin.
- Infeksi HPV (Human Papiloma Virus) : Infeksi virus ini merupakan infeksi yang banyak terjadi dan merupakan virus penyebab yang banyak ditularkan melalui hubungan intim. HPV ini juga disebut sebagai virus penyebab kutil pada kelamin.
- Hubungan intim yang dilakukan saat usia dini.
- Sering melakukan hubungan intim dengan pasangan berbeda.
- Menderita kanker serviks sebelumnya : Hal ini disebabkan kaitan antara kanker vagina dengan HPV yang juga sangat berkaitan dengan kanker serviks. Sebanyak 85% dari kanker vagina prekursor VAIN berkaitan dengan HPV. Lesi prakanker yang berdiferensiasi baik atau VAIN dapat ditemukan pada kanker serviks. Secara histologi, VAIN digradasi dengan cara yang sama dengan serviks dan vulva yang dibagi ke dalam kategori I, II, dan III mengikuti derajat lesinya. VAIN III juga disebut CIS, VAIN I adalah ringan, dan VAIN II adalah sedang. Meskipun kanker invasif vagina lebih banyak terjadi pada wanita usia 60-an, VAIN berlangsung lebih awal antar 20-50 tahun.
- Vagina yang terinfeksi atau teriritasi.
- Merokok.
Jenis Kanker Vagina
Kanker vagina dibagi menjadi berbagai jenis berdasarkan jenis sel di mana kanker dimulai. Jenis kanker vagina meliputi ;
- Skuamosa vagina karsinoma sel, yang dimulai di sel skuamosa tipis. Sel datar yang melapisi permukaan vagina dan merupakan jenis yang paling umum. Ini paling sering ditemukan pada wanita yang berusia 60 atau lebih.
- Vaginal adenocarcinoma, yang dimulai dalam sel-sel kelenjar di permukaan vagina : Adenocarcinoma ini lebih mungkin daripada kanker sel skuamosa menyebar ke paru-paru dan getah bening. Ini paling sering ditemukan pada wanita yang berusia 30 atau lebih muda. Juga terdapat dalam persen kecil dari wanita yang lahir antara tahun 1938 dan 1971 yang terkena obat dietilstilbestrol (DES). DES diresepkan untuk 5-10 juta ibu di waktu itu untuk mencegah kemungkinan keguguran dan kelahiran prematur. Biasanya, pasien hadir dengan adenocarcinoma sebelum usia 30, tetapi meningkatkan bukti menunjukkan efek di tahun-tahun juga. Terkena DES pasien juga mungkin menderita berbagai Kemandulan dan komplikasi kehamilan juga.
- Vaginal melanoma, yang berkembang dalam sel yang memproduksi pigmen (melanosit) dari vagina.
- Vaginal sarcoma, yang berkembang pada sel atau jaringan ikat halus otot sel di dinding vagina.
Gejala Kanker Vagina
Organ reproduksi wanita rentan sekali dengan berbagai resiko penyakit. Vagina merupakan salah satu organ yang mudah terinfeksi oleh suatu mikroorganisme yang ditimbulkan oleh diri sendiri atau oleh pasangannya. Kanker vagina menyebabkan kerusakan pada lapisan vagina dan menyebabkan terbentuknya luka terbuka yang dapat mengakibatkan perdarahan dan vagina terinfeksi.
Seseorang yang menderita kanker vagina mungkin akan mengalami perdarahan melalui vagina atau keluar cairan encer dari vagina yang umumnya timbul usai melakukan hubungan intim. Jika ukuran kanker vagina memasuki stadium lanjut dengan ukuran kanker yang besar dapat mempengaruhi fungsi dari kandung kemih dan rektum, kemudian mengalami urgensi atau kesulitan untuk berkemih dan ketika berkemih terasa sakit dan nyeri.
1. Gejala Primer
Pendarahan abnormal, pendarahan setelah berhubungan., pendarahan setelah menopause, keputihan dan keluar cairan dari vagina, pendarahan yang berbau. Bila kankernya sudah menyebar, gejala-gejala seperti nyeri pinggang dan abdominal dan gangguan pada sfinkter (seperti sering kencing, hematuria, disuria, darah dalam tinja, sembelit, dll); Di stadium lanjut, kondisi pasien bertambah parah, gejala-gejala seperti vesico-vaginal fistula atau rectovaginal fistula, disfungsi ginjal, anemia dapat terlihat.
2. Gejala Sekunder
Seperti batuk, batuk darah (bila sudah menyebar ke paru-paru), pembengkakan kelenjar getah bening. Bentuk kanker vagina biasanya menyerupai kembang kol, dan lama kelamaan bisa menjadi berbisul.
3. Gejala lainnya yang mungkin timbul dan dirasakan adalah :
- Dari vagina keluar cairan dalam jumlah banyak seperti keputihan atau terkadang seperti darah (bukan darah menstruasi).
- Merasakan seperti adanya benjolan atau ada sesuatu yang menganjal di dalam vagina.
- Rasa nyeri ketika melakukan hubungan intim.
- Jika sudah memasuki stadium lanjut, akan mengalami kesulitan dalam berkemih, rasa sembelit dan nyeri panggul yang tertahankan.
Penanganan Kanker Vagina
Sama seperti menangani kanker serviks, mengubah perilaku seks dapat menurunkan resiko paparan terhadap HPV (Human Papiloma Virus) sekaligus menurunkan insiden kanker vagina. Karena adanya kaitan antara HPV dan kanker vagina, maka diharapkan dapat dicegah dengan memberikan vaksin profilaktik HPV.
Pencegahan kanker vagina meliputi diagnosis dan terapi yang tepat pada lesi prematur atau VAIN. Pasien dengan hasil tes Pap yang abnormal harus menjalankan pemeriksaan vagina secara keseluruhan (selain dari pemeriksaan serviks dan vulva). Seperti pada kanker serviks, lesi displasia vagina berubah menjadi putih dengan pemberian asam asetat 4%.
Lesi yang mencurigakan akan diperiksa dengan kolposkopi dan selanjutnya dilakukan biopsi. Secara kebetulan, kelainan hanya dapat ditemukan pada vagina, tetapi biasanya multifokal. Karena kurang adanya petunjuk yang jelas mengenai pengobatan untuk keadaan di atas, terapi harus dilakukan per individu.
Tingkatan Stadium Pada Kanker Vagina
Tahapan berikut digunakan untuk kanker vagina :
- Stadium 0 (karsinoma in situ) : Pada tahap 0, kanker sel skuamosa ditemukan dalam jaringan yang melapisi bagian dalam vagina. Stadium 0 kanker juga disebut karsinoma in situ.
- Stadium I : Pada stadium I, kanker hanya ditemukan di vagina.
- Stadium II : Pada stadium II, kanker telah menyebar dari vagina ke jaringan sekitar vagina.
- Stadium III : Pada stadium III, kanker telah menyebar dari vagina ke kelenjar getah bening di panggul atau pangkal paha, atau panggul, atau keduanya.
- Tahap IV : Stadium IV dibagi menjadi tahap IVA dan stadium IVB :
- Tahap IVA: kanker mungkin telah menyebar ke kelenjar getah bening di panggul atau pangkal paha dan telah menyebar ke satu atau kedua bidang berikut : Lapisan kandung kemih atau rektum. Melewati batas panggul.
- Tahap IVB: kanker telah menyebar ke bagian tubuh yang tidak dekat vagina, seperti paru-paru. Kanker juga mungkin telah menyebar ke kelenjar getah bening. kanker vagina Berulang
Kanker vagina berulang adalah kanker yang telah terulang (kembali) setelah diobati. Sel Kanker kemungkinan akan datang kembali di vagina atau di bagian lain dari tubuh.
Terapi Penyembuhan Kanker Vagina
Baik tindakan operasi maupun terapi radiasi tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk dilakukan. Lagipula, resiko dari terapi tersebut cukup besar, apalagi untuk terapi radiasi, karena dapat menimbulkan berbagai macam efek samping yang malah sangat menyakitkan bagi penderitanya.
Terapi alternatif menjadi trend yang selalu dicari para penderita penyakit berbahaya, termasuk kanker serviks, ovarium, dan rahim. Meski terapi alternatif kadang-kadang masih dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat, terutama oleh mereka yang berasal dari kalangan atas. Namun jika Anda tahu, sebenarnya dengan terapi alternatif yang tepat, berbagai macam penyakit berbahaya bisa disembuhkan dengan cara yang lebih nyaman dan murah.
Dari riset seorang pakar DR. R.M Heinicke pada tahun 1972 an, yang menemukan kandungan yang mampu meregenerasi sel-sel tubuh manusia yang sudah rusak sekaligus membangun kemampuan melawan pertumbuhan sel-sel kanker, termasuk kanker serviks, ovarium, dan rahim. Kandungan yang lebih bersifat enzim tersebut adalah Xeronine.
“Xeronine memiliki kemampuan untuk memodifikasi struktur molekul protein dan ini memang merupakan mekanisme sangat penting untuk mayoritas kegiatan biologi. Pengikatan senyawa protein dalam tubuh kita membutuhkan kekhususan supaya bisa bekerja secara efisien. Peran xeronine adalah untuk mendorong protein dalam tubuh kita membentuk formasi yang tepat sehingga bekerja dengan benar. Hal ini bisa didapat dengan meningkatkan asupan buah mengkudu Tahiti yang mengandung pro-xeronine, yang terbukti memberi banyak manfaat kesehatan dan membantu memperbaiki protein yang memiliki formasi yang bermasalah (Wang et al., 2002).
Sejak saat itu dimulailah perburuan mendapatkan zat Xeronine. Namun karena ukurannya yang begitu kecil, menjadi kendala menjadikannya feasible /layak dalam skala pengembangan.
Kabar baik itu datang dari sebuah pulau kecil ditengah Samudra Atlantic, Hawai. Telah ditemukan precursor Xeronine, yaitu ProXeronine didalam tubuh manusia Proxeronine diproses menghasilkan xeronine, riset selanjutnya proxeronine luar biasa banyak ditemukan didalam buah Noni alias mengkudu dan hanya mengkudu dari Hawai (Tahitian Noni). Belum ada kandungan pernah ditemukan kandungan ProXeronine didalam tumbuhan lain, sebanyak yang ditemukan didalam Tahitian Noni (mengkudu dari pulau Hawai).
Inilah yang menjadi alasan kenapa terapi kanker serviks alternatif dengan menggunakan Jus Tahitian Noni terbukti sangat efektif. Efektifitas jus Tahitian Noni sebagai obat herbal yang mujarap dalam terapi kanker serviks telah dibuktikan oleh banyak sekali orang yang berhasil sembuh dengan menikmati saripati dalam bentuk jus buah secara tepat dan teratur.
Sebenarnya Apakah Jus Tahitian Noni Ini?
Jus Tahitian Noni adalah saripati yang terbuat seutuhnya dari bahan-bahan herbal alami yang berkhasiat tinggi. Telah dibuktikan secara medis bahwa buah Noni Tahiti, yang merupakan bahan utama pembuatan obat herbal Tahitian Noni, mengandung nutrisi-nutrisi penting yang dapat menyehatkan tubuh sekaligus melawan sel-sel kanker yang ada di dalam tubuh. Dengan fakta tersebut, terapi kanker serviks menggunakan obat herbal Tahitian Noni adalah sebuah tindakan yang sangat tepat. Selain itu terapi dengan Tahitian Noni tidak akan menimbulkan efek samping apapun karena memang ramuan ini terbuat dari 100% bahan-bahan alami, tanpa campuran obat kimia.
Telah ditemukan “ProXeronine” dalam buah noni tahiti, mampu menghentikan penyebaran kanker serviks, serta menyembuhkannya tanpa operasi dan akan membuat hidup anda menjadi lebih panjang.
Ratusan riset ilmiah telah di lakukan para saintis bidang kesehatan untuk mendapatkan kandungan Proxeronine dan mereka menemukannya dalam buah Noni Tahiti, Zat tersebut berhasil merevitalisasi dan meregenerasi sel yang telah mati hingga berfungsi lagi, secara alami mampu meningkatkan sistim kekebalan tubuh seseorang, meningkatkan fungsi dari sel dan memperbaiki sel-sel yang rusak dalam tubuh, baik yang diakibatkan berbagai penyakit atau proses penuaan. Mampu melawan kanker ganas dan berfungsi sangat baik dalam penyembuhannya termasuk dalam terapi kanker serviks.
Tahitian Noni Juice bermanfaat untuk kanker karena Tahitian Noni Juice bekerja ditingkat selular. Lebih jauh lagi dipercaya bahwa Tahitian Noni Juice meningkatkan struktur selular yang di hancurkan oleh kanker.
Beberapa penelitian lain telah dilakukan di laboratorium-laboratorium untuk menegaskan kemampuan Tahitian Noni Juice untuk melawan kanker serviks. Mengulang informasi penelitian saripati tahitian noni melawan sel kanker pada tikus, dimana empat orang ilmuwan dari Jepang menyuntikkan sel ras (sel yang menjadi pemicu bagi pertumbuhan yang merusak) dengan substansi yang disebut damnacanthal yang ditemukan dalam Tahitian Noni Juice.
Damnachantal adalah salah satu kandungan didalam Tahitian Noni Juice yang di percaya sebagai agen anti kanker. Dipercaya juga bahwa Tahitian Noni Juice mempunyai fungsi pencegahan dan perlindungan terhadap kanker pada tahap inisisasi, yang merupakan fase pertama pada pembentukan kanker. Tikus yang diberi Tahitian Noni Juice mempunyai 50% bercak DNA lebih sedikit di paru-paru, 60% lebih sedikit di jantung, 70% lebih sedikit di lever, dan 90% lebih sedikit di ginjal. Tahitian Noni Juice telah terbukti memiliki kemampuan anti oksidan. Radikal bebas dapat merusak sel dan membentuk sel kanker.
Kandungan bioaktif dalam noni mempunyai kemampuan untuk merevitalisasi sekaligus meregenerasi sel-sel syaraf dan berperan penting dalam meregulasi system kardiovaskuler. Selain meningkatkan stamina, noni juice mampu menormalkan fungsi sel dan membunuh kanker aktif pada tubuh . Sebab itulah yang menjadikan Tahitian Noni Bioactive Beverage meraih Top 10 Cancer Treatment dari The American Association for Cancer Research.
LAYANAN KONSULTASI
Pengobatan & Terapi Tahitian Noni