Jensen C. Jarakae,
penemu puluhan paten Tahitian Noni mengidentifikasi dua iridoid noni
yang paling dominan yakni asam deasetilasperulosida (DAA) dan asam
asperulosida (AA). Keduanya dilaporkan dapat mereduksi kerusakan DNA
secara in vitro. Sebagaimana bahan dasar Tahitian Noni telah diteliti
mampu memproteksi DNA manusia. Kemampuan memproteksi DNA menunjukkan
keistimewaan iridoid noni sebagai perisai terhadap serangan berbagai
macam penyakit apapun hingga pada level DNA, terutamayang diawali oleh
mutagenesis dan karsinogenesis.
Fakta ini selaras dengan fungsi proteksi
iridoid bagi tanaman obat.
Keistimewaan
DAA dan AA tersebut berbeda dengan aktivitas antioksidan superfruit,
yang secara sepihak diklaim kekuatannya mampu mengalahkan antioksidan
noni. Padahal, antioksidan superfruit belum tentu mampu memproteksi DNA
manusia. Bahkan sebaliknya superfruit seperti acai dilaporkan memicu
aktivitas mutagenik.
Lantas kenapa aktivitas antioksidan noni superior ?
Jawabannya karena produk-produk superfruit tidak memiliki iridoid
seperti DAA dan AA pada noni di atas. Superfruit yang menjadi
kompetitor TAHITIAN NONI hanya mengandalkan antioksidan dan flavanoid
atau karotenoid. Dari sini jelas keistimewaan iridoid noni tidak akan
dimiliki oleh superfruit karena strukturnya saja sudah berbeda, apalagi
khasiatnya. Risetnya pun tidak sekuat pembuktian ilmiah TAHITIAN NONI.
Dan perlu diingat, noni juga memiliki Flavanoid dan Karotenoid dengan
aktivitas antioksidan yang khas, tetapi superfruit tidak memiliki
iridoid.
"Ada
yang luput dari para kompetitor noni diatas, bahwasanya flavanoid dan
karotenoid akan menurun khasiatnya selama pemrosesan dan
penyimpanan".
Artinya, kehebatan antioksidan superfruit itu hanya akan
signifikan bila dikonsumsi langsung dalam bentuk buah segar. Artinya,
dari pada anda membeli jus superfruit dengan harga yang mahal, lebih
baik anda membeli buah jeruk segar yang jauh lebih murah untuk anda
konsumsi.
Sementara
iridoid TAHITIAN NONI dijamin kestabilannya, sebagaimana efikasinya
yang tidak berkurang sedikitpun bahkan setelah melewati proses
pasteurisasi dan disimpan selama lebih dari 2 tahun. Asam
deasetilasperulosida (DAA) noni merupakan siklopenta-(c)-piran
monoterpenoid, mampu memproteksi DNA, dan sangat stabil diproduksi.
Title : Bioaktif Iridoid Istimewa Dibanding Flavonoid dan Karotenoid
Description : Jensen C. Jarakae , penemu puluhan paten Tahitian Noni mengidentifikasi dua iridoid noni yang paling dominan yakni asam deasetilasperul...