Haid atau menstruasi adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita,
yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi.
Periode haid ini sangat penting dalam reproduksi.
Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia pubertas dan menopause. Menstruasi pada wanita merupakan suatu perdarahan rahim yang sifatnya fisiologik (normal) yang datangnya teratur setiap bulan (siklus haid), dan timbulnya perdarahan tersebut sebagai akibat perubahan hormonal yaitu estrogen dan progesteron.
Haid atau Menstruasi terjadi pada wanita dewasa sehat dan tidak hamil, yang setiap bulan secara teratur mengeluarkan darah dari alat kandungannya.
Gangguan Haid / Menstruasi (Abnormal Uterine Bleeding)
Haid telah lama menjadi pertanda penting dari perkembangan seksual wanita, yang merupakan salah satu tanda nyata dari endokrin wanita dan maturasi sistem reproduksi. Haid spontan dan reguler membutuhkan :
- Aksis sistem endokrin hipotalamus - hipofisis - ovarium yang intak,
- Kemampuan endometrium untuk merespon stimulasi hormon steroid,
- Aliran keluar yang intak dari genitalia internal ke eksternal.
Penyebab Gangguan Menstruasi (Haid)
1. Psikis
Wanita usia subur jika stres dalam jangka panjang maka akan dapat menghambat fungsi kelenjar pituitary. Ovarium tidak lagi memproduksi sekresi estrogen sehingga terjadi gangguan menstruasi. Jenis yang paling umum dari periode tidak teratur adalah anovulasi atau siklus di mana seorang wanita tidak berovulasi yaitu, tidak melepaskan telur. Hal ini sering menjadi penyebab terlambat haid (siklus anovulasi) dan dianggap normal jika terjadi hanya sekali atau dua kali setahun.
Penyebab dari anovulasi adalah karena adanya : pola makan yang buruk; stres yang tinggi; trauma emosional; sakit; atau latihan fisik yang berat.
Menstruasi yang tidak teratur dapat juga dikarenakan sindrom ovarium polikistik (PCOS), suatu kondisi yang mudah dikenali dan diobati yang sering terjadi dengan resistensi insulin. Dengan PCOS, ovarium menghasilkan jumlah folikel yang menghasilkan tingkat estrogen yang tinggi tetapi tidak pernah melepaskan telur.Estrogen yang berlebihan merangsang lapisan rahim menebal ke titik di mana ia harus mengelupaskan.
2. Elektromagnetik
Telepon, internet, oven microwave, telepon tanpa kabel, penyedot debu berbagai peralatan rumah tangga dan elektronik yang digunakan akan menghasilkan gelombang elektromagnetik, efek jangka panjang dari gelombang elektromagnetik tidak baik bagi tubuh manusia dan akan menyebabkan terjadinya gangguan pada endokrin, haid, dan fungsi reproduksi wanita.
3. Faktor Usia
"Pada usia 25-35 saja kan hanya 60 persen wanita yang memiliki siklus haid antara 25-28 hari, ada sekitar 1 persen yang siklusnya lebih pendek dari 21 hari dan ada yang lebih panjang dari 35 hari. Kalau usianya memang masih remaja, belasan atau di bawah 20 tahun, kemungkinan besar memang haidnya akan terlambat setiap bulannya. Begitu juga yang di atas 35 tahun.
4. Sembelit
Sembelit dapat menyebabkan gangguan menstruasi. Karena kapasitas tinja di dalam rektum berlebihan, akan menyebabkan rahim “tergeser”miring ke belakang. Jika posisi rahim miring dalam jangka panjang.Tekanan vena dalam ligamentum yang luas tidak mengalir, dinding rahim akan kehilangan elastisitas, terjadi sakit pinggang dan gangguan haid.
5. Penurunan Berat Badan atau Kegemukan
Wanita yang mengalami anoreksia atau mereka yang berolahraga 2-3 jam sehari dapat menemukan siklus menstruasi mereka mengurangi atau berhenti karena adanya penurunan lemak tubuh. Para wanita ini memiliki estrogen rendah dan tidak berovulasi. Ini disebut stres-jenis hipotalamus amenore, dan itu terjadi ketika gizi buruk dan stres mengubah kimia otak dan jalur hormon. Otak tidak dapat memicu hormon yang tepat untuk perkembangan folikel, yang membuat estrogen yang diperlukan. Wanita dengan ketidakteraturan ini cenderung berada pada risiko yang lebih tinggi untuk keropos tulang (osteoporosis) dan kondisi degeneratif lainnya.
Dalam penelitian dr. Neil Solomon, MD, PhD dari 4.008 wanita yang mengkonsumsi Tahitian Noni Juice untuk menormalkan gangguan menstruasi mereka. Hasilnya 80% melaporkan bahwa mereka sudah mendapatkan menstruasi yang normal.
Bagaimana Tahitian Noni dapat menormalkan gangguan menstruasi dijelaskan secara terperinci dalam hak paten efek terapeutik.
Hak Paten Efek Terapeutik Tahitian Noni untuk menormalkan gangguan Mentruasi (Haid)
SELECTIVELY INHIBITING ESTROGEN PRODUCTION AND PROVIDING ESTROGENIC EFFECTS IN THE HUMAN BODY
PATEN (WO 2004/091545 A2) – 28 Oktober 2004
Inhibisi Produksi Estrogen dan Secara Selektif dan Efek Kontrol Estrogenik di dalam Tubuh Manusia
Estrogen merupakan hormon seks steroid yang diproduksi oleh ovarium, atau dikonversi dari korteks adrenal: berfungsi untuk perkembangan seks sekunder, siklus menstruasi, libido, dan menyiapkan kondisi gential untuk konsepsi.
Aromatase adalah kompleks enzim sitokrom P450, berfungsi mengkonversi adrogen C14 menjadi aromatik C18 (steroid estrogenik).
Morinda citrifolia L. dapat menginhibisi aromatisasi, sekaligus berperan sebagai fitoestrogen untuk memicu efek estrogenik secara selektif, sehingga Morinda citrifolia L. dapat diaplikasikan untuk terapi pemulihan hormon dan untuk tritmen atau prevensi berbagai penyakit dependen – estrogen.
Dr. Ralph Heinicke juga mempelopori penelitian noni, beliau menemukan bahwa bromelain membantu menurunkan rasa sakit pada wanita yang kram menstruasi. Dalam penelitian lain beliau menemukan bahwa noni juga membantu meringankan kram menstruasi.
LAYANAN KONSULTASI
Pengobatan & Terapi Tahitian Noni